Diduga Lakukan Malpraktik di RSUD Doris Sylvanus, ini Penjelasan Pihak Management RSUD

Foto : Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Doris Sylvanus, dr. Devi Novianto Santoso, SH., MH., Sp.KF (Kerudung Merah)

WAHANAKALTENG.COM, PALANGKA RAYA – Terkait dengan adanya dugaan malpraktik, dimana pasien yang masih bayi meninggal baru-baru ini, pihak RSUD Doris Sylvanus akhirnya memberikan tanggapan.

Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Doris Sylvanus, dr. Devi Novianto Santoso, SH., MH., Sp.KF kepada awak media menyampaikan, pasien tersebut memang dilakukan operasi pada bagian perutnya.

“Jadi dari awal dicurigai bahwa di dalam ususnya, ada masalah dan sudah dilakukan tindakan sesuai dengan prosedur operasional sesuai dengan standar medis,” ucap Devi.

Lanjutnya, mengenai informasi bahwa selang oksigen pada bayi yang sering lepas dikarenakan saat itu, pasca operasi bayi sudah boleh disusui dan selang yang lepas bisa saja terjadi, pada saat itu bisa langsung melapor ke petugas yang ada.

Selain itu, terkait dengan diagnosa yang berubah-ubah alasannya, adalah pada saat dirujuk kondisi bayi tersebut pada tubuhnya ada kelainan bawaan. Hal tersebut bisa terjadi karena menyesuaikan dengan kondisi tubuh pada bayi.

Sementara itu, pihaknya menyayangkan dari pihak keluarga pasien langsung yang lebih dulu datang ke media. Padahal mereka siap untuk berkomunikasi dan memberikan konfirmasi, karena pihaknya tentu akan melakukan runut kejadian terlepas benar atau tidaknya tindakan.

“Kami tetap ada patokannya. Makanya kemarin kronologis kejadian tetap kita periksa, apakah sesuai dengan prosedur operasionalnya,” ujar Devi.

Sehingga ketika sudah terjadi hal tersebut, pihaknya juga telah meminta klarifikasi dari dokter yang bersangkutan. Adapun dari pihak keluarga pasien bisa mendatangi pihak dari manajemen rumah sakit, sehingga bisa difasilitasi terkait masalah yang terjadi.

“Mungkin dalam tanda kutip, tidak adanya komunikasi, informasi dan edukasi yang seharusnya sudah tersampaikan di awal,” tuturnya.

Oleh karena itu, jika keluarga pasien merasa tidak puas maka pihak manajemen dari rumah sakit akan menjelaskan termasuk juga diagnosa yang berubah, dan hal itu tentunya dapat mereka pertanggung jawabkan. (Yolla)

By Redaksi

Berita Lainnya